SoE – matatimorpos.com | Proyek Sumur Bor di Desa Eno Nabuasa Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), RT 01 dan RT 02/RW 02 yang menggunakan Dana Desa Tahun 2023 diduga macet dan tak memeberikan manfaat bagi warga yang membutuhkan air bersih.
Ironisnya, pekerjaan yang diduga menggunakan dandes 2023 itu kini ditutupi rumput liar, bak penampungan kosong, dan sebagian titik pengeboran bahkan belum selesai dikerjakan.
Informasi yang dihimpun wartawan, proyek ini melibatkan pihak ketiga atau kontraktor. Warga menyebut pekerjaan sempat berjalan di awal, namun berhenti sejak desember 2024 tanpa kejelasan.
“Dong ( mereka red) sonde (tidak) kerja lai (lagi) dari bulan desember lalu, padahal bak penampungan kami bantu dong (mereka) untuk buat, pipa jadi kami sudah bantu tarik ke bak, karena kami tahu ini air kami yang akan pakai,” ujar seorang warga yang enggan namanya dipublikasikan, Jumat (15/8/2025).
Ia mengatakan, dari tiga sumur yang direncanakan, satu titik pengeboran belum tuntas.
“Memang ada tiga sumur bor yang dikerjakan, tapi yang satu dong (mereka) belum bor kasih abis dan mesin bor dong masih ada. Sonde (tidak) tahu mau tunggu apa lagi, padahal kami disini butuh air bersih,” keluhnya.
Lebih parah lagi, warga tidak mengetahui besaran anggaran karena proyek tidak dilengkapi papan informasi sejak awal pengerjaan.
“Kami sonde (tidak) tahu ini kerja uang berapa, karena sejak dong (mereka) kerja tidak ada papan proyek,” ujarnya.
Semntara itu, kepala desa (kades) Desa Eno Nabuasa Ebenhaizer Timo saat ditemui dikantornya mengakui pekerjaan belum tuntas.
Ia berdalih telah membuat perjanjian dengan pihak ketiga selama tiga tahun, termasuk soal perawatan dan pembersihan lokasi.
“Kemarin kita panggil dan buat pernyataan untuk dia harus selesaikan ini. Kita sudah buat bak, nha bagaimana bak penampung sudah ada,air sonde ada,” ucapnya.
Ebenhaizer juga mengungkapkan, ada titik pengeboran yang hasilnya nihil karena tidak menemukan sumber air, bahkan salah satu sumur digali dengan kemiringan yang dianggap mempengaruhi hasil.
“Yang satunya waktu itu dia bor agak miring jadi mungkin karena kemiringan ini, jadi sudah dia taturun sudah. Sedangkan titik yang satu kebetulan aman,” ujarnya.
Namun, pernyataan tersebut justru menuai tanda tanya, mengingat pekerjaan sudah berjalan hampir dua tahun namun tak kunjung memberikan manfaat bagi warga.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor belum berhasil dikonfirmasi.(Lifa kafoni)















