Lewati ke konten
matatimorpos.com – TTS ][ Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menyambut baik bantuan 100 unit hunian sementara (huntara) dari Yayasan Yusinta Ningsih Sejahtera (YNS) untuk korban bencana longsor di Desa Kuatae. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, S.Ip., SH., MH., saat dikonfirmasi Wartawan melalui sambungan telepon pada Jumat, 20 Juni 2025.
“Beberapa waktu lalu, kami sudah ke Jakarta melakukan koordinasi dengan sejumlah kementerian untuk mengupayakan bantuan rumah layak huni bagi warga terdampak longsor di Desa Kuatae,” ujar Bupati.
Ia menambahkan, dalam kunjungan tersebut pihaknya juga mendatangi langsung Yayasan YNS di Jakarta dan mengundang tim yayasan untuk meninjau lokasi relokasi di Kota Soe.
Bupati Buce menjelaskan bahwa sebelum kunjungan lapangan dilakukan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi bersama pihak yayasan dan instansi teknis terkait seperti Dinas PUPR, PRKP, BPBD, Dinas Sosial, PLN, Perumda, serta para asisten daerah. Dalam rapat tersebut disepakati bahwa Yayasan YNS akan membantu membangun 100 unit huntara dari total 117 kepala keluarga yang terdampak bencana longsor.
“Rapat telah menghasilkan kesepakatan bahwa 100 unit huntara akan dibangun oleh Yayasan YNS di lahan relokasi milik kehutanan di Sonapolen, Kecamatan Kota Soe,” ungkap Bupati.
Menurutnya, rapat lanjutan akan digelar pada Senin, 23 Juni 2025, guna membahas teknis anggaran, waktu pelaksanaan, dan proses awal seperti pembukaan serta pemadatan lahan.
“Tentu saja kami menerima dengan sangat baik bantuan dari Yayasan YNS, yang dipimpin oleh Ibu Yusinta Nenobahan. Pada prinsipnya, kami siap berkolaborasi demi percepatan pembangunan huntara bagi warga terdampak,” tegasnya.
Ia juga memastikan bahwa Pemda TTS sedang berproses untuk pengadaan hunian tetap ke depannya.
Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, direktur Yayasan YNS, Yusinta Nenobahan, menyatakan komitmennya untuk membantu secara penuh pembangunan huntara bagi korban bencana.
“Yayasan YNS telah menyiapkan dana hibah sebesar Rp5 miliar untuk pembangunan 100 unit rumah layak huni, dan rencananya akan dimulai pada bulan Agustus 2025,” jelas Yusinta.
Dalam kunjungannya ke TTS, Yusinta bersama jajaran Pemda TTS juga telah meninjau langsung lahan relokasi di kawasan kehutanan yang direncanakan menjadi lokasi pembangunan huntara. Ia menekankan pentingnya percepatan izin penggunaan lahan dan memastikan kondisi tanah yang masih labil dapat dipadatkan terlebih dahulu sebelum pembangunan dimulai.
“Kami bersama Dinas PRKP dan instansi terkait sedang menyiapkan dokumen perizinan ke kementerian. Proses ini akan dilakukan secepat mungkin agar pembangunan dapat dimulai sesuai target,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh proses akan dilakukan secara transparan dan akuntabel, dengan tujuan utama memberikan rasa aman dan nyaman bagi para korban
