matatimorpos.com ][ Isu pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) kian menghangat dan memicu beragam perdebatan publik. Di tengah pro-kontra itu, Srikandi asal TTS, Yusinta Ningsih Nenobahan (YNS), angkat bicara menyampaikan pandangannya secara lugas.
Kepada media ini, pada Selasa, 1 Juli 2025, YNS menjelaskan bahwa pemekaran wilayah bukan hanya soal memisahkan batas administratif, melainkan soal mewujudkan cita-cita pembangunan yang lebih dekat dan terukur bagi masyarakat.
“Pemekaran bukanlah sekadar memisah wilayah, tapi menyatukan cita-cita pembangunan yang terdekat dan terukur. DOB Amanatun dan Amanuban idealnya menjadi wadah untuk mengangkat potensi lokal, bukan hanya mengejar simbol administratif. Namun, pemekaran yang tidak dibarengi pembenahan tata kelola dan perencanaan fiskal justru akan melahirkan kekecewaan masyarakat,” tegas YNS.
Lebih lanjut, YNS menekankan beberapa poin penting yang menurutnya wajib menjadi perhatian serius sebelum wacana pemekaran DOB diwujudkan:
Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus dihitung bukan sebagai ajang pembagian kue kekuasaan, tetapi dalam semangat memperkuat basis ekonomi lokal secara adil dan berkelanjutan.
Kesiapan SDM lokal dan dukungan jaringan nasional seperti Forum Komunikasi Nasional DOB (Forkonas) akan menjadi kunci keberhasilan pemerintahan baru.
Perlu dorongan nyata untuk penguatan kelembagaan masyarakat, koperasi, dan BUMDes, agar DOB tidak tumbuh dalam ketergantungan fiskal berkepanjangan.
Tidak berhenti pada kritik dan peringatan, YNS juga memberikan sejumlah rekomendasi strategis yang dinilai penting sebagai rambu perencanaan:
Audit Potensi Wilayah Amanatun dan Amanuban, mencakup sektor komoditas unggulan, kapasitas SDM, dan akses layanan dasar.
Simulasi Keuangan DOB vs Kabupaten Induk, untuk memetakan risiko dan kekuatan fiskal secara transparan.
Deklarasi Dukungan Masyarakat, guna memastikan legitimasi sosial yang kuat dan tidak sekadar didorong elite politik.
Koordinasi Terpusat melalui Forkonas, agar jaringan nasional menjadi jembatan komunikasi efektif dengan pemerintah pusat.
YNS menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa pemekaran tidak boleh menjadi proyek elitis yang meninggalkan beban utang dan kekecewaan bagi generasi berikutnya.